Belajar Menahan Ekspresi Emosi Terhadap Anak Muda – Salah satu cara melepaskan perasaan-perasaan ini dengan cara yang positif adalah melalui pembersihan. Ledakan emosi terjadi karena adanya masalah yang disebabkan oleh berbagai pemicu stres yang menyebabkan kita tidak dapat mengelola emosi dengan baik. Amarah, rasa kecewa, rasa takut bahkan rasa depresi merupakan dampak emosi yang terbilang sangat normal. Perasaan-perasaan ini perlu dikendalikan dengan baik agar tidak terus terakumulasi dan memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan mental dan fisik kita. Seharusnya kalian memilih pasangan yang tepat dan harus memilih dengan saksama agar bisa mendapatkan seseorang yang bisa mengerti dan menerima diri apa adanya dengan kondisi apapun. Peledakan ini harus dilakukan dengan cara yang benar, agar tidak memperparah masalah atau menimbulkan masalah lain.
Dalam psikologi, katarsis adalah bentuk psikoterapi yang melibatkan pelepasan emosi positif sehingga seseorang merasa aman dan dapat berfungsi lebih baik. Menurut teori psikoanalisis, pelepasan emosi ini terkait dengan kebutuhan untuk menyelesaikan konflik bawah sadar. Perasaan dari seorang teman pastinya bisa membantu meredakan rasa emosi dan amarah dari sudut pandangan yang berbeda. Bila Anda mempunyai teman baik untuk diajak bicara, Anda akan lebih bersemangat menjalani hidup dan kecil kemungkinannya untuk merasa frustrasi atau tertekan.
Mendengarkan music juga merupakan salah satu metode yang bisa membantu rasa tenang dan menurunkan rasa emosi. Lagu sendiri menjadi salah satu Gambaran baru Ketika mendapatkan refreshing yang tidak bisa di dapatkan dari hal lainnya. Tidak perlu menolaknya. Nikmati saja sampai Anda merasa puas. Selain itu, kegiatan seni lainnya seperti menggambar, melukis, membuat tembikar, menggunting, menyulam, merajut, dan lainnya juga menjadi pilihan untuk menghilangkan stres.
Mempelajari Menahan Emosi Di Berbagai Tempat
Melepaskan emosi bisa jadi sulit, terutama bagi orang yang punya kebiasaan menekan perasaan atau pernah mengalami trauma atau kesedihan. Namun, jika Anda membiarkannya terakumulasi atau mengabaikannya, hal itu dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik Anda serta meningkatkan risiko depresi. Jadi, cobalah untuk mengungkapkan perasaan Anda sebanyak mungkin. Berteriak secara tidak langsung memungkinkan Anda mengekspresikan dan melepaskan emosi dan beban yang terpendam, yang membuat Anda merasa lebih baik.
Emosi, sebagai reaksi yang kuat terhadap sesuatu, dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain. Emosi juga dapat memengaruhi pengambilan keputusan, pilihan, perilaku, dan persepsi seseorang. Psikolog telah mengidentifikasi berbagai jenis emosi manusia. Beberapa teori telah muncul untuk mengkategorikan dan menjelaskan emosi yang dirasakan orang.
Seperti dilaporkan Psychology Today, pada tahun 1970-an, psikolog Paul Eckman mengidentifikasi enam emosi dasar yang dialami secara universal dalam kehidupan manusia. Enam emosi dasar adalah bahagia, sedih, jijik, takut, terkejut, dan marah. Eckman kemudian memperluas daftar emosi dasar untuk mencakup emosi seperti bangga, malu, dan gembira.
Di sisi lain, mengutip dari laman psikologi positif, emosi secara umum dapat dikategorikan menjadi dua jenis: emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif mencakup ekspresi seperti kebahagiaan, kegembiraan, dan kesenangan. Emosi negatif, di sisi lain, adalah perasaan tidak mengenakkan yang dapat bersifat merusak bila diungkapkan. Contoh emosi negatif adalah kemarahan. Emosi negatif dapat muncul di mana saja dan kapan saja, tergantung keadaan yang dialami setiap orang. Namun, beberapa orang tidak dapat mengendalikan emosi negatif ini, yang dapat menyebabkan perilaku destruktif dan memengaruhi kondisi mental mereka.
Membiasakan Untuk Mengendalikan Emosi Dengan Baik
Dari sudut pandang yang lebih luas, saat kita melepaskan semua kemarahan kita dan mengarahkannya kepada orang lain, kemarahan itu sebenarnya tidak hilang. Kemarahan dan emosi negatif masih ada dalam diri kita, tetapi kita terjebak dalam ilusi bahwa begitu rasa frustrasi teratasi, maka rasa itu akan hilang begitu saja. Tentu saja itu salah. Karena, seperti yang dijelaskan pada paragraf sebelumnya, emosi itu selalu ada, tidak pernah hilang, yang membedakannya adalah apakah kita bisa mengendalikannya atau tidak.
Belajar Menahan Ekspresi Emosi Terhadap Anak Muda. Lagipula, bukankah salah jika kita menargetkan orang yang sedang kita ajak bicara? Hari baik mereka dapat berubah drastis hanya karena rentetan kata-kata tidak menyenangkan. Dan kata-kata tersebut bagaikan tempat sampah bagi orang tersebut. Hal ini juga dapat mengubah Anda menjadi seseorang yang melempar sampah ke orang lain. Sehingga menciptakan siklus ketidakpuasan yang tidak pernah berakhir. Itu tidak adil, kan?